Dobrak.id – Sejarah Candi Muaro Jambi. Candi Muaro Jambi merupakan salah satu situs purbakala kompleks percandian yang ada di Provinsi Jambi, lebih tepatnya terletak di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi jambi. Candi ini berada di tepi sungai Batanghari sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi sepanjang 7,5 km. Candi Muaro Jambi pertama kali ditemukan oleh S.C Crooke. Seseorang yang merupakan perwira angkatan laut yang berasal dari Kerajaan Inggris pada tahun 1820. Tujuan pertama Crooke menelusuri Sungai Batanghari Untuk kepentingan lain, alias tidak sengaja menemukan reruntuhan Candi Muaro Jambi.
Candi Muaro Jambi ternyata adalah candi terluas di Asia Tenggara, candi yang luasnya delapan kali dari candi Borubudur ini, usia nya pun jauh lebih tua dari candi Borobudur. Meski Informasi mengenai candi Muaro Jambi ini tersebar dengan sangat lambat, akan tetapi candi Muaro Jambi ini berhasil masuk ke dalam warisan dunia oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa), yaitu sebuah organisasi internasional di bawah PBB. Berdasarkan bentuk aksara pada kertas emas, di perkirakan ada sekitar abad ke 9 sampai ke abad 10M. Dalam catatan museumnya, candi ini menggambarkan pertukaran nilai budaya dan kemanusiaan dalam satu waktu, dalam budaya Hindu-Buddha di Indonesia khususnya Jambi.
Berdasarkan hasil inventarisir dan catatan-catatan, pada tahun 1954 tim pengumpulan data yang di pimpin oleh arkeolog R.Soekmono dikirim ke sumatera bagian selatan dan juga ke daerah Muaro Jambi. Tim yang di pimpin R.Soekmono ini menemukan reruntuhan candi-candi yakni reruntuhan candi gumpung, astano dan candi tinggi. Dan akhirnya pada tahun 1976 pemerintah Indonesia melalui direktorat sejarah dan purbakala depertemen pendidikan serta kebudayaan, memulai merintis pelestarian peninggalan-peninggalan purbakala di candi Muaro Jambi ini selain sebagai tempat sejarah juga menjadi tempat wisata.
Nilai tersebut dapat kita lihat dari segi bangunan yang memiliki nilai berdasarkan filosofi Hindu-Buddha. Dalam pembangunannya candi ini menggunakan metode yang menyesuaikan dengan kondisi geografis dan lingkungan di area percandian. Area percandian kini telah menjadi tempat destinasi wisata, yang mana pengunjungnya tak hanya wisatawan lokal dan nasional melainkan juga dari luar negeri yang berasal dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan negara lainnya. Selain menikmati wisata mereka juga datang untuk berwisata religi.
Dengan adanya pengembangan candi Muaro Jambi sebagai tempat pendidikan sejarah dan wisata, ternyata candi Muaro Jambi juga membuat banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Masyarakat bisa berdagang di area yang diizinkan dengan bekerja sama dengan petugas yang telah ditunjuk pemerintah untuk mengelola candi Muaro Jambi tersebut, agar selain bermanfaat bagi masyarakat yang ingin mempelajari sejarah candi Muaro Jambi, juga bermanfaat untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar.(rohma_dobrak.id)