Dobrak.id – Delapan copet berkeliaran di Mandalika diringkus, Nusa Tenggara Barat. Delapan copet tersebut beraksi saat ajang balapan World Superbike Championship (WSBK) 2021.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Hari Brata mengatakan aparat telah meringkus delapan orang pencopet. Mereka ditangkap polisi di sejumlah titik sekitar Sirkuit.
“Empat pelaku berhasil diamankan hari Minggu kemarin, satu di Gate 3, sisanya kami ringkus di Pelabuhan Lembar selang 3 jam setelah pelaku yang diamankan di Sirkuit Mandalika,” kata Hari dalam keterangan tertulis, Rabu (24/11).
Ia mengatakan, empat dari delapan yang tertangkap sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Sementara, empat lainnya masih menjalani pemeriksaan.
Menurutnya, penangkapan bermula saat tim meringkus seorang terduga pelaku di Gate 3 Sirkuit Mandalika. Petugas kemudian melakukan blokade semua jalur keluar arena dan arah menuju pelabuhan.
Komplotan pencuri tersebut, kata dia berasal dari Jakarta. Ia pun mengatakan bahwa komplotan ini kerap beroperasi hingga keluar negeri seperti di Malaysia dan Singapura.
“Jadi mereka tidak hanya beroperasi di Lombok saja, melainkan di daerah lain di Indonesia seperti Batam. Mereka sudah melakukan 50an kali penjambretan, bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura,” jelasnya.
Menurut polisi, para tersangka beraksi dengan motif keuntungan ekonomi dan murni untuk melakukan pencurian ataupun pencopetan.
Adapun modus yang dilakukan para pelaku dalam menjalankan aksinya ialah mereka bertindak sebagai penonton resmi yang menggunakan tiket. Masing-masing pelaku, kata dia, memiliki peran yang berbeda.
Ada yang sebagai eksekutor, ada yang jadi pengoper barang dan ada yang bertindak sebagai pengumpul barang.
Tiga orang dari komplotan tersebut merupakan satu keluarga. Sang anak berperan untuk mengalihkan perhatian, ibunya kemudian mengeksekusi aksi, lalu sang ayah bertindak sebagai pengumpul barang. Terdapat satu tetangga keluarga tersebut yang terlibat sebagai pengoper barang.
Polisi, kata dia, saat ini masih melakukan pengembangan terhadap komplotan pencurian tersebut. Menurutnya, tak ada pihak yang menjadi beking dari aksi pencurian itu.
“4 orang lain, komplotan lain, grup yang berbeda, namun satu jaringan,” katanya
Sumber Artikel : cnnindonesia.com