Dobrak.id – JAMBI. Anggota komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM meminta pemerintah meningkatkan daya respon anggaran terhadap dinamika kesehatan dalam mendesain anggaran. Menurut anggota fraksi partai Gerindra DPR RI tersebut, anggaran kesehatan 2023 mencapai sekitar Rp153,8 triliun hingga Rp209,9 triliun atau lebih rendah dari anggaran kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang sebesar Rp255,4 triliun.
Menurunnya anggaran kesehatan di 2023 menurun karena penurunan anggaran penanggulangan COVID-19 secara tajam. Namun penurunan ini tak boleh menurunkan daya respon anggaran, harus ada kualitas perencanaan yang terukur dalam memprediksi situasi kesehatan di tahun 2023.
“Dengan asumsi bahwa belanja untuk pandemi akan sangat menurun tajam atau hampir Rp0, maka total belanja ini jauh lebih besar dibandingkan belanja kesehatan non-pandemi, tapi saya ingatkan, penurunan ini tak boleh menurunkan daya respon anggaran, harus ada kualitas perencanaan yang terukur dalam memprediksi situasi kesehatan di tahun 2023,” ungkap SAH saat vaksinasi Covid 19 di Grand Hotel (22/7) lalu.
Menurut bapak Beasiswa Jambi tersebut, anggaran kesehatan pada 2022 yang sebesar Rp.255,4 triliun terdiri dari anggaran kesehatan yang terkait dengan COVID-19 sebesar Rp116,4 triliun dan Rp. 139,0 triliun yang tidak terkait dengan COVID-19.
“Belanja kesehatan 2023 bahkan lebih tinggi dari belanja kesehatan non pandemi di 2021 dan 2020 yang masing-masing hanya sebesar Rp. 121,8 triliun dan Rp. 119,9 triliun,” katanya.
Pada 2021 total anggaran kesehatan mencapai Rp. 312,4 triliun karena penyebaran COVID-19 varian Delta dan Omicron, sedangkan pada 2020 total anggaran kesehatan mencapai Rp. 172,3 triliun.
Adapun anggaran kesehatan 2023 akan disalurkan untuk Jaminan Kesehatan Nasional, guna membantu masyarakat miskin tetap mendapatkan jaminan kesehatan, pengendalian penyakit, imunisasi, penurunan stunting dan perbaikan sarana serta prasarana kesehatan di pelosok tanah air.
Pada 2023, selain untuk sektor kesehatan, anggaran belanja juga akan difokuskan untuk perlindungan sosial, pendidikan dan infrastruktur.
“Hal yang terpenting transisi belanja kesehatan tidak mengorbankan kebutuhan belanja kesehatan yang tetap penting,” pungkasnya.
( lim / Dobrak.id )