Dobrak.id – BATANGHARI. Aktivitas angkutan batubara yang kian meresahkan dan menyusahkan masyarakat, kembali memicu pecahnya konflik horizontal di tengah masyarakat. Kali ini ribuan warga Sridadi, Batanghari yang melakukan kecaman dengan memblokir akses jalan lintas Sumatera.
Masalah angkutan batubara kembali memicu pecahnya konflik horizontal di tengah masyarakat. Di tengah kerasnya usaha dan solusi yang sedang dilakukan Pemerintah, namun tindakan oknum angkutan batubara yang melanggar aturan, semakin membuat masyarakat geram dan marah. Kali ini kecaman datang dari ribuan warga di Kelurahan Sridadi, Kecamatan Muara Bulian, Batanghari, yang melakukan aksi demo dengan memblokir jalan lintas sumatera, Senin pagi (6/6/2022).
Pemblokiran ruas jalan ini dilakukan para pendemo dengan memasang tenda di tengah badan jalan lintas sumatera, arah Muara Bulian menuju Tembesi. Aksi ini dilakukan oleh warga sebagai bentuk kemarahan mereka karena aktivitas truk batubara yang sangat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan umum.
Koordinator lapangan atau korlap dalam aksi ini, Sukiman menegaskan, aksi pemblokiran ruas jalan ini dilakukan karena warga sudah sangat geram dengan ulah sopir maupun perusahaan yang tidak mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah.
“Seharusnya, seluruh truk hanya dibolehkan keluar dari mulut tambang dan beroperasi mulai pukul 18.00 WIB, namun semua dilanggar.” tegas Sukiman.
Senada dengan yang disampaikan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sridadi, Nahrowi. Dirinya mengatakan, masyarakat sangat kecewa dan merasa resah akibat ulah perusahaan tambang batubara maupun para sopir yang dengan beraninya melanggar aturan.
“Warga juga semakin kesal dengan ketegasan pemerintah maupun aparat yang dinilai tak maksimal menegakkan aturan.” pungkas Nahrowi.
( pir/Dobrak.id )