DOBRAK.ID, BATANGHARI – Debit air sungai masih surut dan keruh, ikan keramba milik petani di Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari banyak yang mati. Bahkan dalam satu unit keramba, ikan yang mati bisa mencapai 50 persen.
Meski Kabupaten Batanghari saat ini kerap dilanda hujan, namun debit air sungai di daerah setempat masih terpantau dalam kondisi surut dan keruh. Bahkan akibat kondisi ini, ikan keramba milik para petani di Desa Aro Kecamatan Muara Bulian, tidak sedikit yang mati.
Kondisi inipun dikeluhkan oleh para petani, hingga mendapat perhatian dari pemerintah desa setempat.
Bahkan Kepala Desa Aro, Rusli mengatakan bahwa dalam satu unit keramba jaring apung milik petani, ikan yang mati diperkirakan mencapai ribuan ekor.
Ia pun mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian ikan tersebut. Namun kondisi ini dialami para petani ketika debit air sungai sedang surut.
“Kalau kami lihat dari sini, bahwa angka kematian itu ketika air batanghari jauh turun ke bawah. Maka angka kematian itu kadang-kadang, sekali kalau kita isi dalam 1 keramba, paling tidak 50 persen angka kematian. Jadi harapan kami, baik pun pihak yang terkait di bidang perikanan ini adalah salah satunya mencari solusi bagaimana supaya, paling tidak mengurangi angka kematian ini,” ungkap Rusli, Kepala Desa Aro.
Menurut Rusli, akibat banyaknya ikan yang mati, dari total 15 ribu bibit ikan yang ditabur di setiap keramba. Petani hanya mampu mendapat sekitar 50 persen ikan dalam setiap kali panen.
Sehingga dirinya meminta kepada pemerintah untuk memberikan solusi terhadap para petani.
Terlebih desa ini, merupakan salah satu sentra ikan terbesar di Kabupaten Batanghari, dengan jumlah keramba jaring apung sebanyak sekitar 1.225 unit.