Dobrak.id – Tugu Adipura Jadi Prestise. Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi jangan menjadikan penghargaan kebersihan lingkungan Piala Adipura sekadar prestise. Sebaiknya penghargaan Adipura yang diraih Kota Jambi kembali tahun ini menjadi pemacu konsistensi Pemkot Jambi meningkatkan pengelolaan kebersihan kota, khususnya penanganan masalah sampah.
Demikian tanggapan beberapa orang warga Kota Jambi terkait keberhasilan Pemkot Jambi meraih kembali pengargaan Piala Adipura dari Pemerintah Pusat tahun ini, kepada SP, di Jambi, Rabu (25/11). Piala adipura tersebut diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta Senin (23/11) dan telah diarak di Kota Jambi, Selasa (24/11).
Rafli (35), warga Jalan Pangeran Hidayat, Kotabaru, Kota Jambi kepada SP di Jambi, Rabu (25/11) mengatakan, keberhasilan Kota Jambi meraih adipura tidak ada artinya kalau masalah sampah di kota itu tertangani.
Tugu Adipura Jadi Prestise. “Buktinya selama dua tahun terakhir, 2013 dan 2014 Kota Jambi telah meraih adipura. Namun masalah sampah belum teratasi di Kota Jambi. Sebagian besar wilayah kota masih menghadapi masalah sampah. Masalah sampah tersebut menyebabkan beberapa kali banjir di permukiman ketika hujan turun lebat. Banjir tersebut disebabkan sampah yang menyumbat saluran air,” katanya.
Hal senada juga diakui Anggota DPRD Kota Jambi dari fraksi PDI-P, Hisar Sagala. Ia berharap Pemkot Jambi terus meningkatkan penanganan masalah sampah menyusul keberhasilan kota itu meraih Adipura tiga kali berturut-turut sejak 2013.
“Bila keberhasilan itu tidak disertai peningkatan pengelolaan sampah, berarti Piala Adipura hanya sebagai presitise,” katanya.
Setelah Pemkot Jambi meraih Adipura tiga kali berturut-turut, tambahnya, penanganan masalah sampah jangan lagi dilakukan dengan setengah hati, hanya sekadar untuk tujuan meraih adipura.
“Penanganan masalah sampah di Kota Jambi jangan lagi dilakukan secara insidentil, yakni setiap Jumat, tetapi harus secara intensif setiap hari,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha ketika mengarak Piala Adipura di Kota Jambi, Selasa (24/11) mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pengelolaan sampah. Untuk itu, Pemkot Jambi akan terus menambah armada sampah yang bisa menjangkau lorong-lorong kecil permukiman penduduk.
“Pemkot Jambi akan membeli sekitar 500 unit gerobak sampah tahun 2016 untuk menambah sekitar 430 unit gerobak sampah yang telah ada saat ini. Gerobak sampah tersebut akan dibagikan ke rukun tetangga (RT) se-Kota Jambi. Target pengadaan gerobak sampah di Kota Jambi mencapai 1.300 unit. Selain itu, Pemkot Jambi juga meningkatkan pengembangan bank sampah,”katanya.
Dijelaskan, produksi sampah di Kota Jambi saat ini cukup tinggi, yakni mencapai 300 ton/hari. Sebagian sampah tersebut tidak terangkut ke tempat pembuangan sampah akhir di Talang Gulo, Kota Baru, Kota Jambi akibat keterbatasan armada pengangkut sampah.
Armada truk pengangkut sampak di Kota Jambi, kata Syarif Fasha hanya 40 unit. Truk tersebut mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah (TPS) permukiman hingga ke TPA Talang Gulo. Armada pengangkut sampah mobil kecil untuk mengangkut sampah dari permukiman ke TPA di permukiman sebanyak 8 unit mobil kecil ditambah 3 unit mobil parit, 2 mobil pengangkut sampah taman dan 12 unit gerobak motor sampah.
Sumber Artikel : beritasatu.com