Dobrak.id – JAMBI. Program EBITDA holding perkebunan terbukti manjur. Yaitu dengan jalankan program EBITDA bidang transportasi, mampu membuat PTPN VI efisiensi pendapatan hingga 3 persen.
Transformasi EBITDA adalah program holding untuk mengerem atau mengefisiensi pengeluaran perusahaan. Sebagaimana beberapa waktu lalu dikatakan Kepala Bagian (Kabag) Pengadaan dan T.I PTPN VI, Taufik Pulungan.
“Segi transportasi kita bisa efisien pengeluaran 3 %,” terangnya.
Salutnya lagi, berdasarkan keterangan beliau perusahaan tersebut sebagai yang pertama sekali melakukan di holding perkebunan dan berhasil mewujudkannya.
“Ini lrogram holding diberi nama Ebitda. Cuma kita yang baru eksekusi Ebitda ini,” sambung Taufik Pulungan selaku Kabag Pengadaan
dan IT PTPN VI.
Tidak sampai disini, dari keteranganya pun terangkum bahwa transformasi bisnis telah dilakukan melingkupi seluruh pengangkutan dari hasil kebun baik berupa TBS, CPO, PK dan teh.
“Transformasi ini dilakukan menggunakan metode pengadaan secara Integrasi Procurement System (IPS). Kita melibatkan dengan cara mengundang vendor yang terdaftar di PTPN Group, mulai nampak ada efisiensi hingga 3 persen,” sebuta Taufik Pulungan.
Berikutnya salah seorang pejabat PTPN VI ini menyebutkan, pelaksanaan hal ini telah direalisasikan sejak 1 Januari 2022, pihaknya menetapkan bahwa transportasi yang disediakan vendor harus detail sesuai klausul.
“Vendor harus sediakan minimal 30 persen armada baru. Kita tak mau dalam pelaksanaan menggunakan armada tua yang bisa menghambat jalannya operasional hasil kebun ke pabrik,” tegas beliau.
Adapun EBITDA adalah istilah singkatan dari Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization. Yang juga dapat dikatakan bahwa program EBITDA sebagai suatu program pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
Secara umum istilah ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur performance keuangan sebuah perusahaan.
( lim / Dobrak.id )