Dobrak.id – Pertama di dunia, seorang pria berusia 57 Jim Parsons tahun baru saja menerima transplantasi dua ginjal babi yang sudah dimodifikasi secara genetik. Ilmuwan dari University of Alabama menyebut, organ babi mampu berfungsi sebagaimana organ di tubuh manusia.
Dalam 74 jam setelah operasi, para ilmuwan tidak menemukan penolakan dari penyaringan darah dan hasil urine. Namun kini, Parsons dalam keadaan mati otak dan hidup dengan bantuan ventilator.
“Kami telah menjembatani kesenjangan pengetahuan kritis dan memperoleh data keamanan dan kelayakan yang diperlukan untuk memulai uji klinis pada manusia hidup dengan penyakit gagal ginjal stadium akhir,” kata ahli bedah utama studi tersebut dr Jayme Locke, dikutip dari Sky News, Jumat (21/1/2022).
“Konsep organ harus disimpan di rak lebih dulu, kemudian tinggal menunggu sampai ada orang yang membutuhkannya, itu sungguh luar biasa untuk dipikirkan. Juga akan sangat menarik untuk orang yang membutuhkan,” sambungnya.
dr Locke meyakini, transplantasi ginjal babi ke manusia pertama di dunia ini meningkatkan harapan bahwa transplantasi satu spesies ke spesies lain, xenotransplantasi, dapat mengatasi kekurangan global organ donor.
Langkah selanjutnya adalah uji klinis pada manusia hidup dengan masalah ginjal yang serius.
Para peneliti telah mencoba pengujian sejak awal 2000-an untuk memodifikasi organ babi secara genetik, dengan cara mengurangi kemungkinan penolakan transplantasi.
Mengingat, ginjal babi memiliki ukuran yang mirip dengan ginjal manusia. Transplantasi pun dilakukan dengan cara yang sama.
Keluarga Parsons kini mengizinkan para ilmuwan untuk terus memasang ventilator pada Parsons agar tubuhnya tetap berfungsi selama penelitian.
Sebelumnya, Parsons sudah terdaftar sebagai donor organ. Namun, organ-organnya tak ditemukan cocok untuk disumbangkan.
“Jim ingin menyelamatkan sebanyak mungkin orang dengan kematiannya, dan jika dia tahu dia berpotensi menyelamatkan ribuan dan ribuan orang dengan melakukan ini, dia tidak akan ragu,” kata istri Parsons, Julie O’Hara.
“Mimpi kami adalah tidak ada orang lain yang mati menunggu ginjal, dan kami tahu Jim sangat bangga bahwa kematiannya berpotensi membawa begitu banyak harapan bagi orang lain,” pungkasnya.