Dobrak.id – JAMBI. Alam di Provinsi Jambi diperkirakan dalam tahun 2022 akan lebih tergerus, pasalnya dalam tahun ini berpotensi marak kejadian kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ). Adanya perkiraan tersebut berdasarkan kajian pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi terhadap laporan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), yang melaporkan mengenai perkiraan suhu panas tahun ini di Provinsi Jambi tergolong lebih panas dari tahun sebelumnya.
Oleh karena itu dikhawatirkan fenomena tersebut dimanfaatkan sebagian kalangan publik membuka lahan dengan cara membakar, baik dihamparan kecil hingga hamparan yang sangat luas, sehingga dibalik keuntungan bagi pelaku berdampak terganggunya kelangsungan hidup orang banyak.
“Sesuai dengan prediksi BMKG tahun ini lebih panas dari tahun sebelumnya, potensi terjadi karhutla diprediksi tinggi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi Andre Eko Rinjani.
Pejabat BPBD Provinsi Jambi tersebut lebih lanjut menerangkan kepada tim media ini, bahwa suhu panas di Provinsi Jambi diprediksi BMKG terjadi selama 5 bulan, yaitu berawal pada bulan Mei 2022 hingga September 2022.
“Intinya mulai memasuki bulan 5 sampai dengan bulan September, itulah puncak panas di Provinsi Jambi,” lanjut Andre Eko Rinjani.
Ironisnya, karhutla telah muncul di Provinsi Jambi sebelum masa panas yang diprediksi tersebut, dari rilis BPBD Provinsi Jambi telah terdata per tanggal 24 Maret 2022 ada 10,7 hektar lahan di Provinsi ini terbakar yang tersebar di 4 Kabupaten, yaitu 3 hektar di Tanjung Jabung Timur, 1,2 hektar di Kabupaten Merangin, lalu 5,5 hektar di Kabupaten Batanghari dan 1 Hektar di Kabupaten Sarolangun.
( lim / Dobrak.id )