Hari Menopause Sedunia 18 Oktober, Bagaimana Sejarahnya?

menopause

Dobrak.id – Hari ini, 18 Oktober 2020, kembali diperingati sebagai Hari Menopause Sedunia.  Tahun ini, tema dari Hari Menopause Sedunia adalah Premature Ovarian Insufficiency (POI).  Pasalnya, dampak dari POI sendiri telah menyentuh kualitas kehidupan secara umum, psikologis, seksual, kesuburan, kesehatan tulang, kardiovaskular, hingga kesehatan kognitif. Untuk itu, Masyarakat Menopause International (International Menopause Society) telah meminta sejumlah ahli di bidangnya untuk membantu memahami kondisi tersebut dan membagikannya pada peringatan tahun ini.

Sejarah

Melansir National Today, Hari Menopause Sedunia ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan International Menopause Society.

 

Selain tanggal, juga ditetapkan Bulan Menopause Sedunia, yaitu setiap bulan Oktober. Peringatan tersebut dilakukan setiap tahunnya dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan mendukung pilihan-pilihan yang tersedia untuk memperbaiki kesehatan dan kehidupan.

 

Kemudian, dimaksudkan untuk membantu para perempuan memahami kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan periode mendekati, saat, atau setelah menopause.

Bulan Menopause Sedunia sendiri pertama kali diperingati pada Oktober 2014.

Saat itu, Masyarakat Menopause International mempromosikannya dan meluncurkan sebuah kampanye bernama “Pencegahan Penyakit Setelah Menopause”.

Tujuan dari pengambilan tema tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit-penyakit kronis yang lebih mungkin berdampak pada perempuan setelah mengalami menopause.

Menopause
menopause
Mengutip Awareness Days, menopause terjadi saat seorang perempuan tidak mengalami periode menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.

Bagi sebagian besar perempuan, masa ini terjadi di antara usia 45-55 tahun. Kondisi ini kemungkinan akan sulit diketahui bagi beberapa perempuan, terutama mereka yang memiliki periode menstruasi tidak teratur. Waktu yang dibutuhkan untuk menuju menopause dapat berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan disebut sebagai perimenopause.

Menopause sendiri terjadi saat ovarium berhenti memproduksi sel telur dan tingkat estrogen di tubuh menurun.

Sebagai hasilnya, akan ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh termasuk tidak lagi mengalami menstruasi dan gejala-gejala lain yang berhubungan dengan menopause.

Gejala-gejala yang berhubungan dengan menopause cenderung terjadi karena hasil dari ketidakseimbangan hormon dan kurangnya estrogen.

Ada lebih dari 30 gejala yang berhubungan dengan menopause.

Akan tetapi, menurut British International Society, berikut adalah beberapa gejala yang paling banyak dialami:

 

  1. Penambahan berat badan
  2. Masalah tidur Stres dan cemas
  3. Berkeringat saat malam
  4. Perubahan pada kulit
  5. Sakit pada sendi
  6. Energi yang rendah
  7. Suasana hati yang tidak bersemangat
  8. Perubahan periode menstruasi
  9. Kandung kemih menjadi sensitif
  10. Sakit Kepala

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *