Dobrak.id – TANJUNG JABUNG TIMUR. Selain mahalnya harga minyak goreng, kenaikan harga kedelai juga dikeluhkan pengusaha tahu. Akibatnya pengusaha terpaksa harus mengurangi jumlah produksinya. Sebab harga tahu diketahui naik signifikan dan membuat para pengusaha tahu mengalami penurunan pendapatan.
Belum usai permasalahan harga dan kelangkaan minyak goreng, kini industri tahu di kabupaten tanjung jabung timur juga terdampak dengan kestabilan harga kacang kedelai. Para pengusaha tahu menyebut, bahan baku pokok kacang kedelai guna pembuatan tahu, harganya naik dan membuat pengusaha tahu merana. Kondisi ini bahkan sudah terjadi hampir satu hingga dua bulan terakhir.
Seperti penuturan Darmanto, salah seorang pengusaha tahu di Kelurahan Parit Culum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat, Tanjung Jabung Timur, saat di konfirmasi mengatakan saat ini harga kacang kedelai per kilogramnya di banderol dengan harga Rp 11.500 dari sebelumnya Rp 10.000 perkilogram.
Kenaikan ini cukup memberatkan para pengusaha tahu. Atas hal tersebut mereka terpaksa menaikkan harga jual tahu serta mengurangi jumlah produksi yang biasanya 10 ribu hingga 15 ribu tahu perhari, kini hanya sekitar 6 ribuan tahu perhari. Selain itu, untuk harga satu buah tahu pun bervariasi, tergantung jenis tahunya.
Darmanto menambahkan dengan kenaikan tersebut, ia juga mengalami penurunan pendapatan yang cukup tinggi. Selain harga kedelai yang naik, bahan baku kedelai juga sulit didapatkan, di pasaran maupun di agen. Untuk itu pengusaha tahu berharap pemerintah bisa mengambil langkah tepat dalam menindaklanjuti kenaikan harga kedelai.
“Harga kedelei makin melonjak. Sekarang harganya sampai Rp 11.500 di tauke. Belum kita ibaratnya di toko-toko sini, harganya bisa Rp 12.000. Disisi lain kami kasian sama pembeli, dan masyarakat. Kami kan kalau jualan ibaratnya bisa dinaikin. Tapi kalo masyarakat kan kita kasian,” tutur Darmanto.
( ram/Dobrak.id )