Dobrak.id – First Time Home Buyer for millennials. Berdasarkan hasil riset Rumah.com Indonesia Properti Market Index, landed house atau rumah tapak adalah jenis produk properti yang kian digemari saat situasi pandemi Covid-19 dengan kenaikan mencapai 0,6% per-kuartal. Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengatakan, “Sejak tahun lalu angka indeks landed house mencatatkan nilai kenaikan per-kuartal yang cukup solid di angka 0,5%, 1,62%, dan 1,37% sehingga membuat segmen rumah tapak menjadi penopang untuk kenaikan sektor properti pada tahun ini.”
Sentimen positif untuk segmen landed house ini juga tidak terlepas dari berbagai regulasi maupun stimulus Pemerintah seperti tren penurunan suku bunga, pelonggaran loan to value (LTV) hingga 100% untuk rumah pertama, maupun pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk unit hunian ready stock dengan harga di bawah Rp2 miliar.
Menurut CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, pengembang yang jeli membaca tren ini dan menghadirkan produk yang tepat adalah Lippo Karawaci. “Strategi Lippo dengan meluncurkan produk Cendana Series di Karawaci, Waterfront di Cikarang, maupun Holland Village Manado yang semuanya menawarkan rumah dengan harga terjangkau ini merupakan langkah jitu dengan menyasar segmen yang sangat besar khususnya untuk kebutuhan hunian kalangan milenial,” ungkapnya.
CEO Lippo Karawaci John Riady menyatakan bahwa potensi pasar yang besar khususnya dari segmen milenial ini telah disadari jauh sebelum pandemi. Hal ini dikarenakan tingginya kebutuhan hunian khususnya dari kalangan muda dan Indonesia merupakan negara dengan populasi kalangan muda terbesar.
“Populasi kalangan muda yang besar ini menjadi jaminan kebutuhan hunian yang akan terus meningkat hingga dekade mendatang. Kalau bicara Jakarta saja, tingkat kepemilikan rumahnya masih di bawah 50%. Hal ini menjadi jaminan pasar yang besar. Inilah yang merupakan real demand yaitu kalangan first time home buyer yang mencapai 80%, maka dari itu segmen inilah yang terus kami supply,” jelasnya.
Segmen rumah tapak di Lippo Karawaci maupun Lippo Cikarang yang dihadirkan dalam setiap launching rata-rata sebanyak 400-500 unit. Hal ini meningkatkan pertumbuhan dan laba yang positif sepanjang tahun 2021. Produk yang terserap dalam setiap launching rata-rata mencapai di atas 85% dengan peningkatan harga 10%-13% dibandingkan produk sejenis yang diluncurkan di tahun 2020.
Lippo Karawaci berhasil membukukan pendapatan penjualan mencapai Rp3,41 triliun pada Kuartal I/2021 meningkat hingga 9,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. CLSA Sekuritas memperkirakan, Lippo Karawaci bisa meraih target marketing sales tahun ini hingga mencapai Rp3,5-Rp4 triliun dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp2,67 triliun.
“Kami yakin tren peningkatan penjualan ini akan terus naik secara fundamental dari segmen first time home buyer yang sangat besar. Hal ini juga menguatkan berbagai rencana bisnis yang kami targetkan dengan proyeksi pertumbuhan penjualan mencapai 30% di tahun ini,” ujar John.(liputan6.com)