Dobrak.id – BATANGHARI. Bupati Batanghari mengusulkan kepada Pemprov Jambi untuk memindahkan lokasi posko pengawasan angkutan batubara. Hal tersebut sebagai langkah mengurai kemacetan yang kerap terjadi.
Banyaknya keluhan masyarakat atau pengendara terkait kemacetan panjang yang terus terjadi akibat antrian angkutan batubara, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan ini. Salah satunya yakni mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Jambi agar lokasi posko pengawasan angkutan batubara dapat dipindahkan.
Menurut Bupati MFA, lokasi posko pengawasan aktivitas angkutan batubara yang saat ini berada di Simpang Tugu Tapa Malenggang atau BBC Muara Bulian, dapat dipindahkan ke dua lokasi. Diantaranya di kawasan perbatasan antara Muaro Jambi dan Kabupaten Batanghari, tepatnya di Desa Selat, Kecamatan Pemayung. Kemudian di Desa Penerokan, Kecamatan Bajubang.
Usulan ini disampaikan lantaran lokasi posko pengawasan yang dipusatkan di Simpang BBC Muara Bulian tersebut dinilai tidak berjalan maksimal untuk mengurai kemacetan. Kondisi ini mengingat panjang ruas jalan lintas Muara Tembesi menuju Muara Bulian, hanya berkisar 15 sampai 17 kilometer. Dengan demikian, jika posko pengawasan tersebut dipindahkan ke dua lokasi itu, maka truk batubara dapat parkir dengan posisi satu jalur sehingga tidak terjadi penumpukan dan petugas dapat melakukan sistem buka tutup jalur atau ganjil genap.
“Mungkin menjelang solusi permanen ini terwujud dengan jalur alternatif, kita minta titik cegatnya dipindahkan dari Simpang BBC menjadi ke Selat, di Kabupaten Batanghari juga sehingga nanti parkirnya cukup satu baris. Tapi kalau masih di BBC, karena kita tahu Bulian dengan Tembesi itu ruas jalannya pendek 15 sampai 17 kilo, tidak mungkin dia bisa 1 baris. Menjelang jam operasi yang bisa mereka lalui atau mereka dibagi dua, 1 di Selat dan 1 di Panerokan.” pungkas MFA.
( pir/Dobrak.id )
