Dobrak.id -BUNGO. Bupati Bungo Mashuri memimpin langsung Rapat Koordinasi dengan berbagai pihak terkait, untuk melakukan antisipasi ketersediaan barang pokok aman di pasaran, serta tidak ada lonjakan harga yang begitu siginifikan.
Rapat koordinasi ini diikuti oleh Satgas pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bungo, Kapolres Bungo, Dandim 0416 Bungo Tebo, Kejari Bungo, Kepala Pengadilan Negeri, Sekda, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD terkait, Kabag, Kepala BPS, Bulog, Distributor Sembako dan pihak terkait lainnya.
Rapat koordinasi ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Surat Gubernur Jambi tentang antisipasi ketersediaan komoditi dan lonjakan harga pangan strategis pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H.
Dalam laporannya, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Bungo Sopyan mengatakan, saat ini ketersediaan dan kesiapan beebrapa barang komoditi di Bungo masih aman. Seperti beras masih ada 3.780 ton, gula pasir 108 ton, minyak goreng 93,3 ton, bawang merah 5 ton, cabai merah 8 ton. Selain itu pihak Bulog juga membantu menjaga ketersediaan sembako tetap aman.
“Selain Bulog, untuk OPD terkait diminta untuk memantau para petani cabai merah dan bawang merah saat panen nanti agar tidak menaikkan harga untuk dijual di pasaran.” kata Sopyan.
Sementara itu Bupati Bungo Mashuri dalam arahannya mengatakan, melihat terjadinya lonjakan harga seperti daging sapi dan kerbau, dirinya meminta mulai Sabtu besok harga daging paling tinggi adalah Rp 120 Ribu/Kg.
“Termasuk kebutuhan bahan sembak lainnya harus kita pantau dengan turun ke lapangan setiap harinya. Kita juga harus memastikan sumber-sumber pemasok atau produsen barang tersebut ke Kabupaten Bungo. Dan memastikan barang-barang pokok ada dan tersedia untuk masyarakat.” kata Mashuri.
Dirinya meminta agar masyarakat tidak panik karena Pemerintah akan menjaga ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan lainnya tetap aman.
Kapolres Bungo menambahkan bahwa kebijakan Pemerintah Pusat yang baru sudah mencabut harga eceran tertinggi untuk minyak goreng. Saat ini stok dan ketersediaan minyak goreng kembali banyak.
“Jika ada para pedagang yang menaikkan harga, masyarakat dapat melapor ke pihak kepolisian untuk diambil tindakan tegas bagi pedagang dan supplier.” katanya.
( lim/Dobrak.id )