Dobrak.id – Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Cengkareng, Jakarta Barat, tewas mengenaskan dengan luka bacok di kepala. Remaja inisial R (15) diduga korban salah sasaran kelompok tawuran.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Rabu (5/1) sore. Korban tewas dengan celurit tertancap di bagian kepala.
Kejadian ini viral di media sosial. Dalam video yang beredar, korban terlihat bersimbah darah dengan celurit tertancap di kepalanya.
Korban dibonceng temannya diantarkan ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa korban tidak dapat terselamatkan.
“Iya betul, satu orang meninggal dunia,” Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Bintang kepada wartawan, Kamis (6/1).
Korban Salah Sasaran
Polisi mengungkapkan korban bertemu secara kebetulan dengan kelompok pelaku. R diduga menjadi korban salah sasaran.
“Jadi si korban ini kaya anak-anak sekolah yang bukan bagian dari mereka. Mereka itu kaya salah sasaran, berada pada waktu yang salah, di tempat yang salah ketika gerombolan si A ini mau melintas dan terjadilah itu. Jadi mereka (korban) ini tidak tahu-menahu,” ucap Bintang kepada wartawan, Kamis (6/1).
Bintang mengatakan korban dan dua temannya saat itu berboncengan 2 motor. Para korban tidak ada niat untuk tawuran.
“Kalau dari mereka sih keterangannya tidak ada keinginan tawuran. Mereka sekadar melintas berboncengan bertiga naik dua motor,” ujar Bintang.
Korban Tiba-tiba Diserang
Setiba di Taman Palem, korban dan kedua temannya dikejar oleh para pelaku. Dua temannya berhasil lolos, sementara korban kena bacokan.
“Begitu dikejar, yang satu berhasil lolos, yang satu di tengah jalan bonceng tiga kena yang tengah itu kepalanya,” katanya.
Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tidak terselamatkan.
11 Orang Diamankan
Kapolsek Cengkareng AKP Endah Pusparini menyebutkan pihaknya mengamankan belasan orang terkait kejadian itu.
“Sementara sedang dalam pengembangan. Sejauh ini ada 11 orang yang telah diamankan,” ujar Endah saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).
Hingga saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang tersebut.