Dobrak.id – JAMBI. Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM mendorong pemerintah segera menindaklanjuti temuan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) akan meninggalnya 149 buruh migran Indonesia, dalam tahanan Imigrasi Malaysia kurun waktu 2017 – 2022.
“Pertama, saya berharap bahwa temuan KBMB tentang situasi Pekerja Migran Indonesia di depo imigrasi Malaysia penting untuk ditindaklanjuti bagi pemerintah Indonesia, terutama terkait dugaan mereka yang meninggal karena penyiksaan di dalam depo imigrasi, minimal ada upaya menelusuri kebenaran temuan ini,” ungkap Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini.
Validasi data ini menurut SAH penting untuk memvalidasi data Migrant Care Hasol penelitian pada 2017 hingga awal 2020. Hasilnya memperlihatkan bahwa kondisi tahanan imigrasi Malaysia memang sangat buruk.
“Saya menyerap informasi penelitian KBMB, 3,1 persen migran mengalami penyiksaaan fisik. Sebanyak 3,6 persen dicambuk, bahkan ada 1,6 persen mengaami pelecehan seksual yaitu para pekerja migran perempuan, ini harus kejar penyelesaiannya,” jelas bapak beasiswa Provinsi Jambi tersebut.
Bahkan menurut SAH di dalam tahanan imigrasi Malaysia, banyak pekerja migran mengeluhkan harus tidur di lantai meskipun sedang dalam kondisi hamil. Makan, minum dan tidur pun tidak tercukupi.
Karena itu menurut Anggota Komisi Ketenagakerjaan ini, jika melihat hasil riset Migrant Care dan juga KBMB, Pemerintah Indonesia perlu memperingatkan pemerintah Malaysia untuk memperbaiki layanan di imigrasi agar lebih manusiawi.
“Minimal soal angka kematian yang mencapai 149 orang menurut data KBMB, harus dikonfirmasi ke pihak Malaysia,” pungkasnya.
( lim / Dobrak.id )