Dobrak.id – JAMBI. Sikap pro rakyat ditunjukkan Ketua DPD partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga anggota Komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM saat berbicara di Jakarta, yang mana legislator yang akrab disapa SAH ini mengatakan, pemerintah dapat melakukan perlindungan pada daya beli masyarakat.
“Kata kuncinya bukan pada daya tahan APBN, tapi lebih pada daya beli masyarakat yang tergerus inflasi, khususnya bahan pangan,” ungkap bapak Beasiswa Jambi tersebut.
Karena menurut SAH sebelum BBM dinaikan saja, sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan seperti harga telur yang melonjak tinggi menjadi Rp 30 ribu per kilo. Kenaikan harga BBM akan menyebabkan inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok tinggi dan daya beli masyarakat yang menurun.
“Saya minta pemerintah cermat melihat persoalan ini. Kami mengapresiasi dan menghormati Presiden Jokowi karena berhati-hati dalam mengambil keputusan, apakah akan menaikan atau tidak BBM ini. Meskipun para menterinya telah melaporkan bahwa biaya subsidi BBM kita telah mencapai Rp 502 triliun. Angka ini sangat membebani APBN. Tapi Partai Gerindra sebagai kekuatan politik akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” imbuhnya.
“Kami merasa jika negara masih memiliki kekuatan untuk tidak menaikan BBM dan keuangan negara, kita masih mampu untuk menahan itu, maka kami berharap BBM tidak dinaikan dan pemerintah mensubsidi rakyat-rakyat kecil, mensubsidi rakyat yang perekonomiannya pas-pasan,” tandas Doktor alumni Universitas Jambi tersebut.
( lim / Dobrak.id )