Dobrak.id – KOTA JAMBI. PT Best bekerja sama dengan Formulator pupuk pillow release menggelar seminar bersama ratusan petani dan pengusaha perkebunan sawit yang ada di Provinsi Jambi. Seminar ini diisi langsung leh formulator pupuk pillow release Prof. Raden Syaiful, dan dihadiri Wakil Walikota Jambi Maulana.
Seminar yang dilaksanakan di hotel Golden Harvest, Minggu (5/6/2022) ini mengangkat tema, “Menciptakan pemupukan yang efektif dan efisien untuk peningkatan kesejahteraan petani dan pengusaha perkebunan sawit.”
Dalam seminar ini dihadiri langsung oleh Formulator pupuk pillow release Prof. Raden Syaiful, Teknosistem PT Best Ir. Randu Sekti Wibowo, Distrubutor Nasional Pupuk pillow release Firdaus, dan Wakil Walikota Jambi Maulana.
Tampak ratusan peserta seminar yang merupakan petani dan pengusaha perkebunan sawit yang hadir mengikuti seminar ini dengan antusias.
Paparan demi paparan pun disampaikan dengan detail dan jelas oleh para narasumber.
Seperti yang disampaikan oleh Formulator pupuk pillow release Prof. Raden Syaiful, telah banyak terbukti bahwa hasil atau produktivitas kelapa sawit dengan menggunakan pupuk pillow release ini lebih maksimal. Dengan kemasannya yang cukup simpel, bisa digunakan untuk puluhan hingga ratusan hektar lahan sawit.
Untuk di Provinsi Jambi, tingkat penjualan dan pemakaian pupuk pillow release ini cukup tinggi, yaitu lebih dari 600.000 dus.
“1 dus ini dapat dipergunakan untuk 1 hektar lahan. Kemarin waktu di Jambi sudah digunakan di angka 37.000 hektar pengguna sawit. Jadi sangat tinggi peminatnya.” terang Raden.
Lanjut Raden, pupuk pillow release ini berbeda dengan pupuk sawit lainnya, karena dengan kemasan yang simpel, namun pupuk ini memiliki bahan-bahan lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman.
“Kenapa cara pakai kita ditanam? Karena semua terserap pada tanah. Pupuk diserap langsung oleh akar dan tidak terjadi penguapan sehingga hasilnya lebih maksimal.” kata Raden.
Sementara itu Wakil Walikota Jambi Maulana yang hadir dalam acara ini mengapresiasi atas terlaksana seminar ini. Menurut Maulana, salah satu penyumbang PAD terbesar di Provinsi Jambi berasal dari perkebunan. Meski di Kota Jambi tidak memiliki perkebunan sawit, namun dengan produktivitas pertanian dan perkebunan yang meningkat, maka berimbas ke ekonomi di Kota Jambi.
“Kalau para petani sawit sejahtera, mereka akan membelanjakan uangnya membeli keperluan dan mencari hiburan ke Kota Jambi. Tentu ini memberikan dampak positif untuk perputaran perekonimian di Kota Jambi.” pungkas Maulana.
( cie/Dobrak.id )