CHINA BIKIN PROTOTYPE MESIN HIPERSONIK DENGAN DESAIN ILMUAN NASA

china

Dobrak.id – Sebuah tim ilmuwan di China membangun dan menguji coba sebuah prototipe mesin penerbangan hipersonik berdasarkan desain yang dirancang seorang ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA lebih dari dua dekade lalu. Desain lama itu disebut telah diabaikan oleh NASA.
Seperti dilansir South China Morning Post (SCMP) dan The Star, Jumat (10/12/2021), ilmuwan NASA yang dimaksud adalah Min Han Tang, yang pernah menjabat sebagai kepala teknisi program hipersonik NASA pada akhir tahun 1990-an silam.

Disebutkan bahwa tidak seperti kebanyakan pesawat hipersonik dengan mesin di bagian lambung, pesawat Two Stage Vehicle (TSV) X yang diusulkan oleh Tang digerakkan oleh dua mesin terpisah di bagian samping.

Mesin tersebut bisa bekerja sebagai mesin jet turbin normal pada kecepatan rendah dan kemudian beralih ke mode kecepatan tinggi yang tidak memiliki bagian yang bergerak saat pesawat melakukan akselerasi hingga lima kali kecepatan suara, atau di atas itu.

Program Boeing Manta X-47C yang bertujuan memverifikasi desain Tang dihentikan oleh pemerintah AS pada awal tahun 2000-an karena kesulitan teknis dan masalah biaya.

Tang meninggalkan NASA tahun 1999 silam, ketika ketidakpercayaan para ilmuwan keturunan China mencapai puncak baru di AS. Dia sempat bekerja sebagai konsultan dan meninggal dunia di Williamsburg, Virginia, AS, tahun 2018 dalam usia 79 tahun.

Profesor Tan Huijun dan para koleganya dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing di Provinsi Jiangsu, menciptakan mesin prototipe dengan sepasang inlet udara yang membuka ke samping, yang didasarkan pada cetak biru Tang yang sudah dideklasifikasi tahun 2011.

Profesor Tan yang menerima penghargaan tertinggi pemerintah atas kontribusinya dalam program senjata hipersonik China, telah menguji prototipe itu pada terowongan angin yang bisa mensimulasikan kondisi penerbangan dari Mach 4 menjadi Mach 8 dalam beberapa detik.

Mereka mendapati bahwa mesin itu bisa menyala dalam sejumlah situasi penerbangan paling menantang sekalipun, sama seperti yang diprediksikan Tang berpuluh-puluh tahun lalu.

Dalam makalah yang dipublikasikan Journal of Propulsion Technology pada Minggu (5/12) lalu Profesor Tan dan koleganya menyebut desain Tang sebagian besar diabaikan pemerintah AS, namun desain itu menarik perhatian di China karena ‘memahami mekanisme kerjanya bisa memberikan panduan penting bagi pesawat hipersonik dan pengembangan mesinnya’.

Senjata hipersonik China sebagian besar menggunakan roket pada tahap awal penerbangan. Setelah mencapai ketinggian tertentu dalam kecepatan tinggi, roket akan mati dan membiarkan mesin penghirup udara mengambil alih.

Direktur Sains dan Teknologi pada Korporasi Mesin Aero China, Yin Zeyong, menyatakan China juga dengan cepat membangun kapasitas untuk mengembangkan dan menguji mesin jet turbo yang bisa mengudara pada kecepatan Mach 3-4 untuk bekerja dengan atau menggantikan roket dalam penerbangan hipersonik.

Otoritas luar angkasa China disebut berencana membangun sebuah pesawat yang bisa mengangkut 10 orang ke tujuan mana saja di Bumi dalam waktu satu jam pada tahun 2035 mendatang.

Sumber Artikel : detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *